Profil Desa Banjaranyar
Ketahui informasi secara rinci Desa Banjaranyar mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Menelisik Desa Banjaranyar, wilayah terluas di Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal. Profil ini mengulas data demografi terkini, potensi ekonomi dari pertanian hingga UMKM, serta dinamika pemerintahan desa di bawah kepemimpinan Karseno.
-
Wilayah Terluas dan Strategis
Desa Banjaranyar adalah desa terluas (7,26 km²) di Kecamatan Balapulang, dengan lokasi yang strategis berbatasan langsung dengan ibu kota kecamatan dan kecamatan lain.
-
Populasi Padat dan Dinamis
Memiliki jumlah penduduk hampir 7.000 jiwa dengan kepadatan mencapai 948 jiwa/km², menunjukkan peran pentingnya sebagai pusat pemukiman di kawasan tersebut.
-
Ekonomi Bertumpu pada Pertanian dan UMKM
Perekonomian desa didominasi oleh sektor pertanian, terutama komoditas jagung, serta didukung oleh potensi UMKM yang terus didorong untuk melakukan transformasi digital.

Terletak strategis di jantung Kecamatan Balapulang, Desa Banjaranyar menjelma sebagai sebuah wilayah dinamis dengan signifikansi geografis dan demografis yang menonjol di Kabupaten Tegal. Sebagai desa dengan wilayah terluas di kecamatannya, Banjaranyar tidak hanya menjadi pusat pemukiman yang padat, namun juga menyimpan beragam potensi ekonomi yang terus berkembang, ditopang oleh sektor pertanian dan geliat usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Dengan topografi yang subur dan aksesibilitas yang memadai, desa ini memegang peranan penting dalam konstelasi pembangunan kawasan selatan Kabupaten Tegal.
Artikel ini menyajikan profil komprehensif Desa Banjaranyar, merangkum data faktual dari lembaga resmi, mengupas tatanan pemerintahan lokal, serta memetakan potensi yang dimiliki. Informasi yang disajikan bertujuan untuk memberikan gambaran yang objektif dan informatif mengenai kondisi riil desa, jauh dari narasi ilustratif, dan berfokus pada data serta fakta yang relevan bagi para pemangku kepentingan, akademisi, maupun masyarakat luas.
Geografi dan Wilayah Administrasi
Desa Banjaranyar secara geografis terletak di Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Posisinya yang berdekatan dengan ibu kota kecamatan, Balapulang Kulon, menjadikan desa ini memiliki akses yang relatif mudah terhadap pusat layanan dan kegiatan ekonomi kecamatan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Desa Banjaranyar merupakan desa terluas di Kecamatan Balapulang, dengan total luas wilayah mencapai 7,26 kilometer persegi atau setara dengan 726 hektare.
Wilayah yang luas ini terbagi menjadi beberapa pedukuhan yang menjadi kantong-kantong pemukiman, antara lain Dukuh Gayam besar, Dukuh Gayam kecil, dan Dukuh Kaligimber. Secara administratif, batas-batas wilayah Desa Banjaranyar dapat dirinci sebagai berikut:
Sebelah Utara: Berbatasan langsung dengan Desa Balapulang Kulon.
Sebelah Timur: Berbatasan dengan wilayah Desa Danawarih.
Sebelah Selatan: Berbatasan dengan wilayah Kecamatan Bojong.
Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Cibunar dan Kecamatan Margasari.
Letak desa yang diapit oleh desa-desa lain di dalam kecamatan serta berbatasan langsung dengan kecamatan tetangga menempatkan Banjaranyar pada jalur perlintasan yang cukup strategis di bagian tengah-selatan Kabupaten Tegal.
Demografi dan Kependudukan
Sebagai desa terluas, Banjaranyar juga menampung jumlah penduduk yang signifikan. Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh pemerintah desa pada bulan Oktober 2024, jumlah penduduk Desa Banjaranyar tercatat sebanyak 6.882 jiwa. Populasi ini terdiri dari 3.471 penduduk laki-laki dan 3.411 penduduk perempuan.
Dengan luas wilayah 7,26 km², maka kepadatan penduduk Desa Banjaranyar mencapai sekitar 948 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi untuk sebuah wilayah pedesaan, menandakan bahwa lahan di Banjaranyar tidak hanya dimanfaatkan untuk pertanian, tetapi juga untuk pemukiman yang padat.
Mayoritas penduduk Desa Banjaranyar merupakan suku Jawa. Dalam komunikasi sehari-hari, masyarakat menggunakan Bahasa Jawa dengan dialek Tegalan yang khas, yang dikenal dengan sebutan `Ngapak`. Dari sisi religi, Islam menjadi agama mayoritas yang dianut oleh penduduk desa. Hal ini tercermin dari banyaknya sarana peribadatan seperti masjid dan musala yang tersebar di berbagai sudut desa. Kehidupan sosial masyarakatnya dikenal harmonis dan menjunjung tinggi nilai-nilai kerukunan dan gotong royong.
Pemerintahan Desa
Roda pemerintahan di Desa Banjaranyar dijalankan oleh seorang Kepala Desa yang dibantu oleh jajaran perangkat desa. Saat ini, tampuk kepemimpinan desa dipegang oleh Karseno, yang menjabat sebagai Kepala Desa. Dalam menjalankan tugasnya, Kepala Desa Karseno dibantu oleh Sekretaris Desa, para Kepala Urusan (Kaur), Kepala Seksi (Kasi), dan Kepala Dusun.
Pemerintahan Desa Banjaranyar menunjukkan dinamika yang aktif dalam beberapa tahun terakhir, terutama dalam pengelolaan administrasi dan pembangunan. Pada Mei 2025, Kepala Desa melantik tiga perangkat desa baru untuk mengisi formasi jabatan yang kosong, sebuah langkah yang bertujuan untuk mengoptimalkan pelayanan publik. Pelantikan Moh. Yusuf Maulana, Shofi Amalia, dan Lutfi Faizal menjadi bukti adanya regenerasi dan penguatan struktur birokrasi di tingkat desa.
Meskipun demikian, perjalanan pemerintahan desa juga tidak luput dari tantangan. Pada tahun 2018, desa ini pernah menjadi sorotan terkait temuan dugaan penyimpangan Dana Desa oleh Satuan Tugas (Satgas) dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Temuan tersebut menjadi pelajaran penting bagi pemerintah desa untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan anggaran demi pembangunan yang tepat sasaran dan bebas dari praktik penyelewengan.
Potensi Ekonomi dan Pembangunan
Perekonomian Desa Banjaranyar ditopang oleh beberapa sektor utama, dengan pertanian sebagai fondasi utamanya. Lahan yang subur dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menanam berbagai komoditas pertanian. Salah satu komoditas yang cukup banyak dibudidayakan ialah jagung, meskipun diidentifikasi bahwa produktivitas pengolahannya masih perlu ditingkatkan untuk memberikan nilai tambah yang lebih optimal bagi para petani.
Selain pertanian tanaman pangan, geliat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga menjadi motor penggerak ekonomi lokal. Berbagai produk olahan dihasilkan oleh warga, meskipun belum ada satu produk yang secara spesifik menjadi ikon utama desa. Menyadari potensi ini, berbagai pihak telah memberikan perhatian terhadap pengembangan UMKM di Banjaranyar. Salah satunya ialah kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Institut Agama Islam Bakti Negara (IBN) Tegal pada awal tahun 2025, yang memberikan pelatihan pemasaran digital dan desain logo kepada para pelaku UMKM.
Inisiatif seperti ini sangat relevan, mengingat tantangan utama yang dihadapi UMKM lokal yakni jangkauan pasar yang terbatas. Dengan penguasaan teknologi digital, diharapkan produk-produk dari Desa Banjaranyar dapat menembus pasar yang lebih luas. "Penerapan digital marketing juga sangat penting bagi para pelaku UMKM di Desa Banjaranyar untuk meningkatkan visibilitas di pasar global," demikian penekanan yang disampaikan dalam kegiatan tersebut, yang menggarisbawahi urgensi transformasi digital bagi ekonomi pedesaan.
Pembangunan infrastruktur juga terus diupayakan oleh pemerintah desa melalui alokasi Dana Desa dan sumber pendanaan lainnya untuk menunjang aktivitas ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Pendidikan dan Sosial Budaya
Di bidang pendidikan, Desa Banjaranyar memiliki sarana yang cukup memadai untuk menunjang wajib belajar dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Di desa ini berdiri fasilitas pendidikan dari tingkat dasar hingga menengah, yang menjadi rujukan tidak hanya bagi anak-anak dari Banjaranyar tetapi juga dari desa-desa sekitarnya. Keberadaan institusi pendidikan seperti SMP Negeri 2 Balapulang dan SMA Negeri 1 Balapulang di wilayah ini menjadi indikator posisi penting Banjaranyar sebagai salah satu pusat pendidikan di Kecamatan Balapulang.
Secara sosial dan budaya, kehidupan masyarakat Desa Banjaranyar masih kental dengan tradisi dan adat istiadat Jawa. Semangat kebersamaan dan gotong royong masih terpelihara dengan baik dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan, mulai dari perayaan hari besar keagamaan hingga kerja bakti lingkungan. Keharmonisan sosial menjadi modal utama bagi stabilitas dan kemajuan desa di tengah tantangan zaman yang terus berubah.
Dengan segala potensi dan tantangan yang ada, Desa Banjaranyar terus berbenah. Sebagai entitas wilayah terluas dengan jumlah penduduk yang besar di Kecamatan Balapulang, keberhasilan pembangunan di Banjaranyar akan memberikan dampak signifikan bagi kemajuan kecamatan secara keseluruhan. Kolaborasi antara pemerintah desa yang transparan, masyarakat yang partisipatif, dan dukungan dari berbagai pihak menjadi kunci untuk mengoptimalkan segala sumber daya yang dimiliki demi mewujudkan Desa Banjaranyar yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera.